REVERB


REVERB, apa sih..?


Sebenarnya, reverb dibuat untuk menggantikan ambience ruangan yang sangat sulit ditangkap dengan teknik miking. Atau memang sangat sulit untuk membangun ruang yang secara akustikal benar, namun dengan biaya rendah. Di sini kita akan membahas reverb yang biasa ditemukan di studio dalam bentuk perangkat yang berukuran rack mounted, efek stompbok, multiefek digital, atau dalam bentuk plug in dalam komputer. 

Secara umum, digital reverb sangat luas kegunaanya dan kenyataanya kita hanya menggunakan dengan cara-cara yang basic saja. Apakah ini gambaran dari sulitnya penggunaan alat ini atau tidak berfungsinya user manual, entahlah. Tapi apakah reverb benar- benar sudah memecahkan masalah, yaitu berperan sebagai pengganti the real ambience. Kalau begitu, mungkin nama yang paling tepat untuk reverb adalah 'the virtual ambience', sementara ambience tidak dapat ditangkap indera penglihatan. 

FUNGSI ATAU TREN

Agar mengerti kegunaan reverb dengan lebih baik, kita tidak mesti menghabiskan waktu untuk bereksperimen. Dengan pernah aman yang baik akan fungsi dan sedikit dorongan bahwa kita harus menggunakannya (sebaiknya) untuk memecahkan masalah. Artinya, menggunakan reverb ber dasarkan keperluan saja. Nilai kegunaan reverb harus dipahami berdasarkan kualifikasinya, 'time based effect', delay juga masuk kategori ini. Fungsi efek kategori ini secara definitif adalah mengkombinasikan signal orisinal dengan tempo yang telah dimanipulasi.

Makanya, efek-efek kategori ini akan bekerja dengan baik pada parallel loop ampli atau dari aux-send mixer. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk memperbaiki sumber material suara, tentu saja dalam batas toleransi tertentu. Dan bisa juga untuk mentransformasi sinyal menjadi sesuatu yang lebih substansial, atau jika kita ingin, dapat secara menyeluruh mengubah sinyal orisinal menjadi benar benar berubah.

Saya kira jika Anda mengguna kannya untuk keperluan lain, misalnya karena telah bertahun-tahun mendengar reverb digunakan dalam situasi apapun, maka akan menjadi pertanyaan besar, apakah ini tak lebih karena tren belaka?

MEMADUKAN SUARA

Kegunaan yang paling umum dalam aplikasi reverb sebagai alat perbaikan biasanya untuk memadukan beberapa suara menjadi satu kesatuan. Overdub instrument, miking jarak dekat, atau rekaman ensemble dalam ruangan akustik khusus yang kedap biasanya memungkinkan suara secara jelas terpisah satu sama Iain pada waktu didengarkan dalam proses mixing. Melakukan mixing dengan cara menambahkan reverb pada keseluruhan suara tentu saja membutuhkan penyatuan elemen. Tujuannya menjadikan instrumen dalam semua track yang terpisah seolah-olah direkam dalam satu ruangan yang sama.

Di sini kita berusaha melebur individual element menjadi suara yang menyatu, hingga rasa yang dihasilkan benar-benar lebih natural. Apa, Sih sebenarnya kelebihan reverb? Reverb melembutkan lengkingan suara yang terlalu tajam dari instrumen-instrumen elektrik. Seperti dalam musik-musik ensemble, suara yang dihasilkan dari bebera lapis suara dapat disatukan agar lebih halus dengan menambahkan reverb. Maka, kinerja reverb sebenarnya bukan hanya sekedar alat pendukung, walaupun reverb secara aktual dapat memperbaiki suara-suara yang bermasalah.

Contohnya, beberapa sampel terkadang ambience-nya dipotong sembarangan, maka Anda dapat menjalankan suara tersebut melewati reverb dan membuang suara kasar sampel tersebut. Ini semacam menyimpan ujung suara alamiahnya ke decay. Dalam beberapa kasus lainnya, pemotongan ambience mungkin sangat kelihatan, sehingga dengan menggunakan reverb pun Anda tidak dapat menghaluskannya. Maka yang paling sulit adalah berkaitan dengan kesesuaian ambience dan selera. Menggunakan reverb dengan attack yang sangat cepat, difusi tinggi, serta decay time tergantung kesenangan. Anda bisa saja mengatasi masalah tersebut. Hal yang paling sulit adalah menyesuaikan timbre dan pre delay agar semirip mungkin dengan durasi serta tone ambience yang dipotong. Biasanya kita tidak akan pernah mendapatkannya secara sempurna. Kalau tone dan volume dapat dicocokkan, mungkin bisa saja. Sehingga muncul pertanyaan, apakah ada setting-an pre delay yang transisi pemotongan ke restorasi ambience-nya bisa bagus tanpa ada perekatnya? Jawabannya cuma satu, 'ear training', dan saya kira kamu dapat melakukannya.

Subscribe to receive free email updates: